Rabu, 18 Maret 2020 10:12 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

        Sebagai langkah antisipasi terhadap persebaran virus Corona, sebanyak 18 mahasiswa asal Thailand yang belajar di FISIP UMM besok akan kembali ke negara asal. Pemulangan mahasiswa asing ini menurut Kaprodi Ilmu Pemerintahan, M.Kamil, M.A, selaku penanggungjawab program, tidak hanya sebagai langkah antisipasi Corona. “Sebenarnya program mereka sudah hampir selesai. Sesuai kontrak, program mereka berakhir 26 Maret 2020. Ini kami percepat seminggu sekaligus sebagai langkah antisipasi,” ungkapnya saat menghadiri seremoni pelepasan mahasiswa asing di Ruang Sidang 611 FISIP UMM hari ini 18/3. Pelepasan mahasiswa asing ini dihadiri oleh Dekan FISIP, Wakil Dekan 1, sejumlah dosen dan mahasiswa pendamping (buddy).

Penanggung jawab program, M.Kamil, M.A (baju kotak-kotak, red) saat mendampingi pelepasan mahasiswa asing

      Pihak kampus asal, Khong Kaen University juga berharap mahasiswa asing segera kembali ke Thailand. Sebab fenomena lockdown di beberapa negara yang sudah terjadi saat ini dikhawatirkan akan mempersulit proses pemulangan mahasiswa asing. Seperti kita ketahui, saat ini sejumlah  negara sudah memberlakukan lockdown seperti Malaysia, Filipina, Austria dan Italia. Pemerintah Australia juga telah meminta seluruh Australian students yang belajar di luar Australia untuk kembali. Langkah antisipatif ini menurut Kamil adalah langkah yang tepat karena dikhawatirkan jika proses lockdown merembet ke negara lain hal itu justru akan menyulitkan kepulangan mereka.

Suasana seremoni pelepasan mahasiswa asing asal Thailand di R.Sidang 611

        Meskipun pulang lebih cepat, namun para mahasiswa asing ini tetap memiliki PR atau pekerjaan rumah. “Masih ada satu tugas berupa presentasi hasil riset mereka. Untuk presentasi ini kita akan memanfaatkan teknologi daring, jadi mereka bisa presentasi melalui sistem online,” ujar Kamil. Kedelapan belas mahasiswa asing ini telah menyelesaikan enam proyek riset di sejumlah desa wisata, seperti di desa wisata Pujon, Bumiaji dan kampung warna-warni Jodipan.

Baca juga : Sikapi Corona, FISIP Intensifkan Kuliah Daring

Phattheera Keathan, salah satu mahasiswa Thailand mengatakan dirinya sebenarnya sedih karena harus pulang lebih cepat ke Thailand. “Di satu sisi saya sedih, karena ini mendadak sekali padahal saya masih punya banyak rencana disini. Tapi saya juga senang karena bisa segera bertemu keluarga. Konsekuensinya saya dan teman-teman harus mengatur ulang tiket pesawat yang sudah kami beli sebelumnya,” ujarnya dalam Bahasa Inggris yang fasih. Ploy, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa selama belajar di FISIP UMM ia dan timnya telah menyelesaikan riset yang berjudul Strategic Management To Increase The Number Of Tourist in Jodipan. (wnd)

×