Selasa, 05 April 2022 05:22 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

     Ramadhan adalah bulan mulia bagi umat Islam. Untuk memberikan penguatan semangat bagi dosen dan karyawan, FISIP UMM menggelar buka bersama keluarga dosen dan karyawan. Buka puasa ini adalah yang perdana selama masa pandemi. Antusiasme dosen dan karyawan FISIP UMM beserta keluarga terlihat saat menghadiri kegiatan yang diadakan di ruang aula FISIP UMM pada Senin, 4 April 2022. Tak sekedar buka bersama biasa, kegiatan ini juga menghadirkan salah satu founding father FISIP UMM Prof. Imam Suprayogo dan Sekretaris BPH UMM Drs. H. Wakidi.

Suasana pengajian jelang buka bersama keluarga besar FISIP UMM (foto: dyh)

    Digelar dalam protokol kesehatan yang ketat, para dosen dan karyawan hadir bersama keluarga masing-masing. Dekan FISIP UMM, Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si mengatakan sebagai sebuah keluarga besar, keterlibatan keluarga sebagai supporting system dosen dan karyawan adalah hal yang penting untuk bersama-sama membesarkan FISIP UMM. “Dalam beberapa kegiatan kita selalu melibatkan keluarga dosen maupun tenaga pendidikan. Karena keluarga merupakan dukungan yang tidak bisa kita abaikan, khususnya dalam mendukung kinerja para dosen karyawan di bulan suci Ramadhan ini,”ungkap dekan yang juga guru besar Ilmu Komunikasi tersebut.

     Dalam kegiatan buka bersama kali ini, FISIP juga menghadirkan salah satu founding father FISIP yang juga pernah menjadi dekan FISIP UMM, Prof. Dr. Imam Suprayogo dan juga Sekretaris BPH, Drs. H. Wakidi. Prof. Imam Suprayogo mengulas bagaimana perjuangan FISIP UMM hingga menjadi seperti saat ini. “Sesuatu yang harus senantiasa kita syukuri adalah bagaimana FISIP ini kini mampu menjadi seperti sekarang. Rasa syukur ini yang bisa menjadi amunisi untuk terus memberikan yang terbaik pada institusi dan UMM,”ungkap Prof Imam.

     Drs. H. Wakidi juga menyampaikan tausyiah berkaitan tentang penerapan nilai AIK dalam tugas dan tanggung jawab sebagai dosen dan karyawan UMM. Wakidi menyebut dosen dan karyawan UMM adalah jabatan yang strategis bagi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan. Sekaligus juga merupakan kader bagi persyarikatan Muhammadiyah. “Mengapa strategis, karena dosen dan karyawan adalah ujung tombak dakwah Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi. Oleh karena itu, sebagai ujung tombak dakwah, dosen dan karyawan UMM harus memiliki ideologi Muhammadiyah yang kuat dan memiliki wawasan AIK yang memadai,”tuturnya. Untuk mewujudkan hal itu, dosen dan karyawan harus memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi kepada AUM-UMM dan Persyarikatan Muhammadiyah. Memahami ideologi Muhammadiyah adalah memahami bagaimana Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, da’wah amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid dan bersumber pada Al Quran dan As-Sunah. Dalam menerapkan nilai utama AIK dalam pengabdian di AUM, dosen karyawan harus memahami nilai utama AIK-UMM. Nilai utama itu disingkat dengan IIIMAN, yang terdiri dari Ikhlas, Ihsan, Itqan, Ma’iyyah, Amanah dan Nazanah. (wnd)

×