Sabtu, 13 November 2021 08:01 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Keberadaan pusat studi sebagai center of excellent menjadi sebuah kebutuhan yang niscaya. Begitu pula urgensi eksistensi Pusat Kajian Sosial Politik (PKSP) FISIP UMM. Sebagai pusat studi kebanggaan fakultas, hari ini (13/11) FISIP mengukuhkan kepengurusan PKSP periode 2021-2025. PKSP era baru ini kini diketuai oleh Muhammad Subhan Setowara, S.HI, M.A, menggantikan Nurudin, M.Si yang telah menyelesaikan masa bakti pengabdian sebagai ketua PKSP periode sebelumnya.
Dekan FISIP, Muslimin Machmud, Ph.D, menyerahkan SK secara simbolis kepada ketua PKSP periode 2021-2025, M.Subhan Setowara,S.HI, M.A (foto:ist)
Bertempat di ruang sidang 611, sebanyak 22 anggota PKSP dilantik oleh Dekan FISIP UMM, Muslimin Machmud, M.Si, Ph.D. Mendampingi Subhan Setowara, Hamdan Nafiatur Rosida, M.A, dosen Hubungan Internasional, juga dilantik sebagai sekretaris PKSP. PKSP periode baru ini terdiri dari 22 dosen yang keseluruhannya merupakan dosen muda. Dekan FISIP mengungkapkan harapan besarnya pada para pengurus PKSP yang baru dilantik ini.
Dalam sambutannya, Muslimin mengungkapkan sejumlah strategi yang perlu dieksekusi oleh para pengelola PKSP. “Ada tiga strategi yang perlu dilaksanakan oleh teman-teman pengelola PKSP. Yang pertama adalah strategi yang berkaitan dengan penguatan kelembagaan yang diharapkan berujung pada rekognisi baik level nasional maupun internasional. Saya harapkan teman-teman pengelola bisa membuat luaran program PKSP yang kreatif dan inovatif. Semua kegiatan harus terukur dan memiliki luaran, tidak sekedar formalitas saja. Misal jika melakukan pengabdian ya bisa mengeluarkan buku, jika penelitian bisa didorong untuk menghasilkan jurnal,”ungkap Muslimin.
Selain rekognisi, strategi yang tak kalah penting berikutnya adalah PKSP perlu memikirkan aktivitas caturdharma sebagai penciri yang sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas. Misalnya dengan menawarkan payung penelitian terkait isu-isu terkini. Strategi yang ketiga adalah PKSP juga perlu untuk berperan penting dalam pendataan alumni. Oleh karena itu di kepengurusan PKSP periode kali ini ada divisi analisis data dan informasi yang salah satu tugasnya adalah melakukan pendataan alumni dan membantu fakultas menganalisis upaya reskilling bagi para alumni.Hal ini ditujukan agar para alumni memiliki daya saing yang unggul, sesuai dengan visi misi fakultas. “UMM memiliki komitmen mencapai visi 2030 secara sungguh-sungguh oleh karena itu kita harus melakukan penyesuaian. Kebersamaan menjadi hal yang sangat penting, kita jadikan fakultas sebagai rumah kedua untuk mewujudkan harapan bersama,”harap dekan FISIP.
Akrab: Para pengurus PKSP periode 2021-2025 berfoto bersama pimpinan fakultas dan pengurus PKSP periode sebelumnya (foto: ist)
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Penelitian dan AIK, Dr.Salahudin,M.Si,M.PA menyampaikan bahwa PKSP era baru ini memiliki lima divisi yakni divisi penelitian dan publikasi ilmiah, divisi pengembangan forum ilmiah, divisi pengembangan jurnal ilmiah, divisi analisis data dan informasi dan divisi kajian AIK. Keseluruhan divisi ini penting dan diharapkan mampu melahirkan forum-forum yang menghidupkan atmosfir akademik. “Dalam menyusun program nanti PKSP harus mengacu pada dokumen renstra, renop dan blueprint PKSP. Tidak boleh ada kegiatan yang sporadis, semua harus terintegrasi. Fakultas akan selalu mendukung kegiatan PKSP untuk mencapai outcome yang riil,”ujar Salahudin.
Subhan Setowara, ketua PKSP periode 2021-2025 dalam prosesi pelantikan tersebut menyatakan kesiapannya untuk mewujudkan PKSP sebagai center of excellent baik di level domestik maupun internasional. “Ini menjadi ujian leadership dan manajemen bagi kami karena di UMM dosen memang dituntut untuk mengembangkan skill leadership dan kemampuan manajerial. Harapan besar pada PKSP menjadi tantangan bagi kami untuk menjalankan amanah dengan baik,”ungkap Subhan. Nurudin, M.Si, ketua PKSP periode sebelumnya menitipkan sejumlah pesan kepada para pengurus baru PKSP. Menurutnya ada sejumlah poin yang harus dilanjutkan estafetnya oleh pengurus baru. Salah satunya adalah terkait aktivitas PKSP yang harus berorientasi pada publikasi dan PKSP harus segera mengelola bank data yang dibutuhkan fakultas. Posisi PKSP menurut Nurudin sangat krusial untuk mengembangkan atmosfer akademik bahkan bisa menjadi penciri penting bagi standing akademik fakultas. (wnd)