Selasa, 28 April 2020 16:13 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Tidak semua mahasiswa dari luar kota Malang memutuskan pulang kampung. Pasca kebijakan kampus mengubah perkuliahan menjadi sistem daring saat wabah covid-19 terjadi, ternyata ada pula sebagian mahasiswa yang masih bertahan di kos atau kontrakan di Malang. Salah satu mahasiswa luar kota yang masih bertahan di Malang adalah Asrul Lukman. Mahasiswa asal Luwuk – Banggai Sulawesi Tengah ini memutuskan untuk tetap tinggal di Malang karena ia khawatir menjadi carrier jika pulang ke Sulawesi Tengah. Di Malang, dari hasil tracking yang dilakukan oleh BEM FISIP dan tim FISIP Care fakultas, ada 81 mahasiswa yang masih bertahan di lingkungan sekitar kampus.
Tim FISIP Care: Bahu-membahu bersinergi bersama FISIP Care dan UMM Peduli (foto: bayu BEM)
Tim fakultas bersama BEM FISIP pun mengadakan FISIP Care. FISIP Care ini adalah sebuah respon cepat FISIP terhadap mahasiswa-mahasiswa luar kota yang terdampak dan masih bertahan di Malang. Tim FISIP Care menggalang donasi mandiri dari dosen dan mahasiswa untuk membantu teman-teman mereka.Selain donasi mandiri, fakultas juga mengalokasikan sejumlah dana untuk kegiatan FISIP Care ini. Dana yang terkumpul kemudian dibelanjakan paket sembako dan dibagikan kepada mahasiswa perantauan yang masih bertahan di Malang sesuai hasil tracking dari tim. Paket sembako yang diberikan terdiri dari beras, minyak goreng, telur, teh celup, gula, mie instant dan beberapa snack kecil. Hingga saat ini ada 25 paket bantuan yang sudah didistribusikan. “Saat ini yang sudah kami distribusikan ada 25 paket untuk 25 mahasiswa, sisanya nanti yang mengcover universitas melalui program UMM Peduli. Jadi kami bersinergi, target ada 81 mahasiswa yang akan mendapat bantuan berdasarkan hasil pendataan kami,” ungkap Bayu, salah satu koordinator lapangan Program FISIP Care.
Salah satu dosen FISIP, Shannaz Mutiara, ikut turun langsung menyalurkan paket bantuan (foto: dok.pribadi)
Baca: Upgrade Skill Riset, FISIP Adakan Pelatihan NVivo 12 Plus
Wakil Dekan III, Zen Amiruddin, M.MedKom mengatakan program FISIP Care ini sudah dilakukan sejak dari awal pandemi (sebelum puasa, red). “Fakultas mengapresiasi positif inisiatif dari teman-teman BEM ini. Inilah saatnya antar pihak baik dosen dan mahasiswa saling bersinergi untuk peduli sehat dan peduli sesama, terutama bagi mahasiswa yang tidak bisa pulang karena daerahnyalockdown misalnya,”ungkap dosen prodi Ilmu Komunikasi itu. Menurut Zen, langkah FISIP Care ini sementara memang targetnya untuk mahasiswa rantau yang masih bertahan di Malang, berikutnya ia berharap program ini bisa dikembangkan untuk membantu masyarakat sekitar. “Insya Allah nanti yang tahap kedua bisa lebih maksimal ya,” sambungnya.(wnd)