Rabu, 09 September 2020 12:44 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Hari ini (9/9) FISIP menggelar yudisium periode III untuk tahun kelulusan 2020. Sebanyak 196 calon wisudawan mengikuti yudisium yang digelar secara online melalui aplikasi zoom dan live YouTube. Sejak pandemi, FISIP memang menggelar yudisium secara daring. Yudisium kali ini adalah yudisium kedua di FISIP yang diadakan melalui platform online. Dekan FISIP UMM, Dr.Rinikso Kartono, M.Si mengatakan ia bangga, meski di tengah pandemi namun calon wisudawan FISIP masih tetap semangat untuk menyelesaikan studinya. “Adanya pandemi memang telah membuat banyak perubahan. Selamat kalian mampu menyelesaikan tahap terakhir dari studi S1 ini. Tantangan wisudawan di masa pandemi ini lebih besar karena banyak pekerjaan yang bergeser karena pandemi. Oleh karena itu inovasi-inovasi dan pemikiran yang berani perlu dimiliki oleh alumni FISIP UMM. Saya yakin profesi-profesi di lingkup keilmuan sosial politik tidak akan tergerus oleh zaman,”ungkap Rinikso.
Hasil tangkapan layar pelaksanaan Yudisium Periode III/2020
Dalam yudisium kali ini, tiga calon wisudawan mendapatkan gelar lulusan terbaik 1,2,3 tingkat fakultas. Terbaik ketiga diraih oleh Prodi Ilmu Komunikasi atas nama Ericha Fernanda dengan IPK 3,81. Terbaik kedua tingkat FISIP diraih oleh Ayudya Anggita Putri dari prodi Hubungan Internasional dengan IPK 3,81. Terbaik kedua dan ketiga memiliki IPK sama, namun yang membedakan adalah jumlah skor SKPInya. Ericha Fernanda memiliki skor SKPI 576 sedangkan Ayudya memiliki skor SKPI 725. Terbaik pertama tingkat fakultas diperoleh oleh Gain Albaherdana dari Prodi Hubungan Internasional. Gain Albaherdana, putra dari Sartono dan Muryati ini, berhasil meraih IPK 3,84.
Dekanat dan kaprodi berfoto bersama usai pelaksanaan Yudisium
Baca juga: Pak Malik di Mata Dosen Senior FISIP
Pandemi memang membuat sejumlah perubahan, tak terkecuali pada bentuk platform pelaksanaan yudisium. Namun di sisi lain, pelaksanaan yudisium yang diadakan secara online ini juga memberi dampak pada menurunnya jumlah biaya yudisium yang harus dikeluarkan oleh calon wisudawan. Sehingga biaya yudisium yang dikeluarkan oleh calon wisudawan lebih murah. Mereka mendapatkan pengurangan biaya yudisium karena ada beberapa item pembiayaan yang ditiadakan. “Pada yudisium era pandemi ini biaya makan, hiburan dan sewa sarana prasarana pertemuan ditiadakan sehingga lebih murah. Biaya yang dibayarkan sekarang mencakup sumbangan alumni, biaya kepanitiaan wisuda, serta special gift yang nantinya akan didapatkan oleh semua calon wisudawan. Untuk supporting alat teknologi daring, kita didukung oleh Laboratorium Ilmu Komunikasi,”ungkap Wakil Dekan II, Dr.Tutik Sulistyowati, M.Si. Special gift calon wisudawan bisa diambil bersamaan dengan jadwal pengambilan ijazah, SKPI dan legalisir. “Setelah wisudawan mengambil ijazah, SKPI dan legalisir di BAA, wisudawan bisa mengambil special gift di prodi masing-masing,”imbuhnya. (wnd)