Jum’at, 10 Februari 2023 06:48 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dunia kerja memang memiliki iklim kompetisi yang ketat. Ada begitu banyak lulusan dari berbagai macam latar belakang kampus yang memperebutkan pekerjaan sehingga kompetensi menjadi syarat mutlak. Apalagi Indonesia akan segera memasuki bonus demografi dimana struktur penduduk didominasi oleh angkatan kerja sehingga semakin mempertegas kebutuhan SDM manusia yang berkualitas dan adaptif dengan dunia kerja.
Rangkuman di atas disampaikan oleh Noval Dhwinuari Antony S.IKom dalam dalam orasi ilmiah pada Yudisium FISIP Periode IV yang digelar Kamis (10/2/2023) di Aula GKB IV Lantai 9 UMM. Dengan mengambil topik “Berpetualang Setelah Kuliah” Noval yang didaulat sebagai alumni sukses menceritakan bahwa jumlah penduduk usia produktif di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri menyebutkan bahwa di tahun 2022 terdapat190,83 juta jiwa (69,3%) penduduk Indonesia yang masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Ini artinya bahwa kompetisi dunia kerja sangat ketat dan salah satu kunci sukses tentu saja kompetensi dan integritas.
Alumni Ilmu Komunikasi UMM tahun 2015 ini menyebut bahwa alumni FISIP UMM disegani di dunia kerja karena memiliki kapasitas yang memadai. “ini adalah buah dari ilmu, jaringan dan pengalaman yang diberikan kampus pada mahasiswa saat kuliah, “terang Noval. Modal tersebut sangat berguna saat memasuki dunia kerja karena dibutuhkan oleh perusahaan maupun ketika membuka usaha sendiri. “reputas FISIP UMM dan semua ilmu dan pengalaman saat saya mahasiswa sangat membantu kesuksesan saya di dunia kerja. Noval saat ini tercatat sebagai salah satu redaksi di Detiksulsel.
Proses pelaksanaan Yudisium FISIP UMM Periode I tahun 2023. (Foto:Istimewa)
Yudisium FISIP periode I tahun 2023 kali ini dilakukan full luring dan diikuti oleh 334 mahasiswa. Yudisium kali ini juga mengukuhkan tiga terbaik Fakultas yakni Amanda Luthfi Indrasari dari Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,85 (Terbaik I), Yeni Puspitasari dari Prodi Ilmu Pemerintahan dengan IPK 3,81 (Terbaik II) dan Shellya Kusuma Ningrum dari Prodi Ilmu Komunikasi dengan IPK 3,80 (Terbaik III). Yang juga tidak kalah luar biasanya ketiganya berhasil lulus dalam waktu singkat yakni 3 tahun 4 bulan.
Dekan FISIP UMM, Prof. Dr. Muslimin Machmud, Ph.D dalam sambutannya mengapresiasi keberhasilan mahasiswa dalam melewati semua tantangan saat kuliah. “selamat kepada semua lulusan FISIP UMM, berhasil mengatasi semua kendala dan tantangan saat kuliah dengan baik” ujar Muslimin. Muslimin menambahkan proses meraih gelar sarjana tidaklah mudah, dibutuhkan kerja keras dan semangat pantang menyerah sehingga pencapaian tersebut sangat perlu disyukuri.
Profesor Ilmu Komunikasi UMM Malang ini ini juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pada orang tua lulusan yang telah mempercayakan proses pendidikan anaknya pada Universitas Muhammadiyah Malang khususnya FISIP UMM. “Pilihan tersebut sangat tepat karena reputasi UMM Malang yang sangat luar biasa dengan berbagai pengakuan. UMM Malang memiliki status akreditasi unggul yang berarti tingkat tertinggi, selain itu 4 Program Studi di FISIP UMM telah memiliki predikat unggul yakni Ilmu Komunikasi, Ilmu Hubungan Internasional, Sosiologi, dan Ilmu Pemerintahan serta akreditasi internasional AUN-QA untuk Ilmu Komunikasi. Khusus Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan di tahun 2023 akan mengikuti akreditasi internasional FIBAA. Semua prestasi tersebut adalah bahwa mutu akademiknya FISIP sangat baik.
Muslimin menambahkan bahwa hal tersebut adalah modal sosial bagi lulusan untuk menghadapi dunia kerja, bahwa mereka memiliki kompetensi yang mumpuni. Ini juga ditunjang banyak alumni FISIP UMM yang telah sukses didunia kerja.
Diakhir sambutanya Muslimin menitipkan 3 pesan yang harus dikuasai oleh lulusan FISIP UMM agar berkontribusi untuk bangsa. Pertama, kemampuan analisis big data, skill tersebut dibutuhkan meningat 5 Miliar orang dan juga barang telag terintegrasi dengan data internet sehingga sangat diperlukan dalam pekerjaan. Kedua, literasi teknologi yakni kemampuan mengoperasikan teknologi untuk menemukan pekerjaan baru. Saat ini banyak sekali pekerjaan baru seperti konten kreator hanya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam handphone. Ketiga, literasi kritis dan inovatif mengingat saat ini manusia mengalami banjir informasi sehingga diperlukan kemampuan memilah informasi yang tepat dimana hal tersebut dapat melahirkan inovasi-inovasi produktif untuk kemajuan bangsa. (*/its)