Senin, 19 Oktober 2020 20:00 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

     Salah satu poin penting dalam pemeringkatan sebuah lembaga pendidikan adalah kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional, sehingga tahun 2020 adalah tahun di mana Sosiologi UMM melebarkan sayapnya ke kancah internasional. Untuk meningkatkan kerjasama dengan institusi internasional, tahun ini Sosiologi UMM mulai menjajaki kerjasama dengan Centre for Policy Research and International Studies (CenPRIS) University Sains Malaysia dalam bentuk Nusantara Malay Archipelago Webinar Series dengan tema Understanding and Rethinking Our Society. Webinar yang dilaksanakan dalam dua seri ini diikuti oleh mahasiswa Sosiologi UMM dan mahasiswa CenPRIS USM, dengan empat pemateri yaitu dua dari Sosiologi UMM dan dua dari CenPRIS USM.

     Seri pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2020 dengan pemateri Dr. Vina Salviana DS, M.Si yang menyampaikan dengan apik penelitiannya tentang perubahan sosial masyarakat Tengger menggunakan pendekatan Participatory Actions Research. Dari CenPRIS USM di seri pertama ini pematerinya adalah Dr. Mohammad Reevany Bustami yang menyampaikan dengan gayanya yang santai mengenai metodologi penelitian sosial, khususnya pada sosiologi.

      Dalam penyampaiannya, ia menerangkan mengenai filosofi penelitian serta 4 strategi penelitian yang seharusnya bisa diterapkan oleh para peneliti sosial, yaitu Induktif (penelitian yang bertonggakkan pada panca-indra), Deduktif (penelitian yang bertinggakkan pada logika), Abduktif (penelitian yang bertonggakkan pada pengalaman sibjektif) dan Retroduktif (penelitian yang bertonggakkan pada realitas hakiki). Penyampaian materi ini sebagai bentuk penyokong pengetahuan para mahasiswa dan dosen tentang penelitian agar kemudian dapat melakukan kajian pada Nusantara secara lebih mendalam. Pada seri kedua, dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2020 pada seri kedua webinar series ini, masing masing pemateri adalah Ketua Program Studi Sosiologi FISIP UMM: Rachmad Kristiono Dwi Susilo, Ph.D dan Direktur CenPRIS USM: Dr. Azeem Fazwan Ahmad Farouk. Pada kesempatan tersebut, Rachmad Kristiono Dwi Susilo, Ph.D menyampaikan tentang Participatory Action Research (PAR) sebagai keilmuan nusantara, terlebih banyak penelitiannya yang selama ini dilakukan menggunakan pendekatan PAR. Sementara Dr. Azeem Fazwan Ahmad Farouk menyampaikan mengenai Masyarakat Sipil dimulai dari sejarah Eropa pada abad pencerahan, the scottish enlightment dan dilanjutkan dengan kajian masyarakat sipil itu sendiri.

     Selain menjelaskan tentang dialektika pendefinisan masyarakat sipil, Dr. Azeem juga memberikan kritikan. Kritik utamanya ialah pada praktek civil society di Nusantara yang terlalu berkiblat dan terpengaruh Barat. Para sarjana terlalu banyak mengadopsi definisi dan rujukan mengenai masyarakat sipil dari ilmuwan-ilmuwan Barat. Baginya, konsep tentang masyarakat sipil di Nusantara sangatlah berbeda dengan barat, sehingga sangat perlu adanya rasa merdeka untuk memunculkan dan merujuk pada konsep masyarakat sipil yang bernafaskan kondisi lokal, bukan terpaku pada Barat. Kegiatan Nusantara Seminar Series ini merupakan kegiatan awal dalam melakukan kerjasama antar kedua lembaga, harapannya melalui seminar series antara kedua lembaga tersebut bisa memberikan dampak yang signifikan terkait dengan penambahan wawasan khususnya khasanah terkait nusantara research. Seperti yang dikatakan oleh Ketua Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Rachmad K Dwi Susilo, MA., Ph.D, bahwa kegiatan Nusantara Seminar Series ini hanya kegiatan awal dari rangkain kolaborasi antara kedu belah pihak, agenda selanjutnya adalah penerbitan penulisan Book Chapter dengan tema Islamic Research Methodology. (Aan)

×