Sabtu, 21 Maret 2020 14:51 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Banyak jalan menuju Roma. Begitu pula yang dilakukan oleh para dosen di FISIP UMM dalam mensiasati agar kebijakan kuliah online selama masa Save From Corona tidak membosankan. Salah satu upaya kreatif itu adalah memilih platform live di Instagram untuk kuliah online. Dosen kreatif yang menerapkan strategi ini adalah Arum Martikasari, M.MedKom.Dia hari ini (21/3) mengadakan kuliah online melalui live IG untuk mata kuliah praktikum Public Relations 1. Ia menjelaskan materi tentang “Transmedia Storytelling dan Omnichannel Strategy”.
Hasil tangkapan layar situasi kuliah online melalui live IG
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi ini mengaku bahwa ia baru pertama kali mengadakan kuliah online dengan metode live IG. Hal ini dilakukan agar mahasiswa tidak bosan. “Biasanya kan kuliah online diadakan lewat LMS, Google ClassRoom, Google Meet, nah saya mencoba biar mahasiswa tidak bosan yaitu melalui live di Instragram @praktikumumm. Harapan saya sih, kelas materi tetap berlangsung lancar meski jarak jauh dan mahasiswa tetap bisa berinteraksi aktif melalui tools ask question,” ujarnya. Kuliah pun berjalan lancar meski tidak dilakukan secara tatap muka.
Baca juga : Antisipasi Corona, Mahasiswa Asing Kembali ke Negara Asal
Uniknya, kuliah online yang disetting di mini studio lab Ikom ini tidak hanya diikuti oleh praktikan saja, namun juga oleh para alumni dan dosen lain. Sejumlah dosen yang aktif di sosial media terpantau mengikuti sharing session tersebut. Salah seorang follower, @nasvian, ikut mengajukan pertanyaan dalam sharing session tersebut. Ia menuliskan pertanyaan apakah harus menerapkan tujuh strategi untuk transmedia storytelling. Diketahui, @nasvian adalah Fuad Nasvian, M.Ikom, salah satu dosen di Prodi Ilmu Komunikasi. Selain @nasvian, sejumlah mahasiswa pun aktif mengajukan pertanyaan yang dijawab secara live oleh Arum.
Banyak platform yang digunakan dosen FISIP selama periode kuliah online ini. Shannaz Mutiara Deniar, M.A, dosen prodi Hubungan Internasional menggunakan platform Google Classroom. Baginya, memberikan kuliah online melalui Google Classroom bukan kali pertama. “Sebelumnya saya memang sudah terbiasa menggunakan metode blended learning dalam perkuliahan. Jika sesi kuliah online saya memakai Classroom (Google Classroom,red) ini. Jadi ketika ada kebijakan full online seperti sekarang saya siap saja,”ungkap dosen yang menyelesaikan studi S2 nya di Korea ini.
Di FISIP, berdasarkan survey, sebanyak 40% dari 48 dosen yang mengisi angket survey kuliah daring menggunakan aplikasi Google Classroom. Sisanya menggunakan kombinasi platform media yang lain, seperti Google Meet, Edmodo dan LMS. (wnd)