Kamis, 19 September 2019 16:36 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Selalu ada hal baru. Layaknya tagline sebuah koran ternama di Indonesia, suasana kelas perkuliahan di FISIP UMM juga punya sejumlah inovasi bermutu. Salah satunya adalah mengundang praktisi untuk langsung berbagi ilmu. Seperti yang dilakukan di kelas Marketing Politik. Kelas yang diperuntukkan untuk mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMM, pagi ini (19/9) mengundang Ketua KPUD Kota Malang, Aminah Asminingtyas untuk mengisi kuliah Perubahan Sistem Pemilu dari Pemilu 2014 ke Pemilu 2019.Membuka kuliah, Aas – panggilan Aminah Asminingtyas melakukan “scanning” partisipasi mahasiswa dalam Pemilu 2019. Beberapa mahasiswa mengungkap tidak menggunakan hak pilihnya karena sebagai mahasiswa rantau, hanya diperkenankan memilih wapres saja pada pilihan serentak. Sementara mengurus administrasinya mesti jauh ke Kepanjen.”Jadi sebenarnya ini soal semangat ya. Padahal jika mau dolan (main) atau nemui si dia, meskipun jauuuuuh tetap semangat ya,” seloroh Aas.

Aminah Asminingtyas, Ketua KPUD Kota Malang, saat memberikan kuliah
Mengondisikan masyarakat untuk memahami pentingnya pemilu karena suara sah rakyat akan menentukan jumlah kursi di legislatif adalah tugas KPUD yang cukup berat. Aas juga menjelaskan tujuh perbedaan Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Mahasiswa tampak antusias merespon. Ada yang bertanya secara teknis ada pula yang menyampaikan respon evaluatif. “Harapan saya, adik adik ini bisa berkonstribusi minimal di daerahnya. Mencerahkan masyarakat,”ungkap Aas.
Dr. Frida Kusumastuti, M.Si pengampu mata kuliah Marketing Politik mengungkapkan sengaja mengundang pihak KPUD untuk memberi semangat pada mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga akan mendapat informasi akurat dari orang yang tepat. “Harapannya, dengan memahami sistem pemilu, mahasiswa akan bisa menganalisis kedudukan marketing politik dalam sistem demokrasi di Indonesia,” jelas Frida. (frd/wnd)