Senin, 31 Januari 2022 10:04 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Negara telah membuat aturan yang jelas terkait pengembangan akademik dosen. Salah satunya yaitu bagaimana merekam kinerja publikasi dan pengabdian masyarakat oleh dosen. Tujuannya tentu agar terjadi sinkronisasi data dosen pada tingkat nasional serta peningkatan klusterisasi perguruan tinggi. Sayangnya, berbagai sistem yang dibangun oleh negara itu belum familiar di kalangan dosen, terutama bagi dosen yang belum akrab dengan dunia digital. Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dosen terkait sinkronisasi data ini, FISIP UMM melalui Pusat Kajian Sosial Politik (PKSP), hari ini (31/1) mengadakan webinar yang digelar secara daring. Webinar ini bertajuk Sosialisasi Update dan Sinkronisasi Google Scholar, Sinta, Sister dan Publon. Wakil Dekan 1 FISIP UMM, Dr.Salahudin, S.IP, M.Si, M.PA menjadi pembicara dalam webinar tersebut.
Suasana webinar sinkronisasi data yang digelar hari ini secara virtual di FISIP UMM (foto: ist)
Salahudin dalam pemaparannya menyampaikan bahwa update dan sinkronisasi publikasi dan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen di Google Scholar, Sinta, Sister dan Publon sangat penting karena akan berpengaruh secara personal maupun kepentingan perguruan tinggi. Secara personal, hal itu akan sangat berpengaruh bagi peningkatan kepangkatan dan karir dosen. Sedangkan bagi perguruan tinggi, dengan adanya sinkronisasi maka data dosen itu akan terekam di Webometric dan menjadi acuan bagi akreditasi akademik. “Karena itu, sayang sekali jika rekan-rekan dosen sudah produktif nulis di Scopus misalnya, tapi karena tidak sinkron di Sinta jadinya sia-sia, tidak bisa menjadi syarat bagi peningkatan kepangkatan dosen,”ujarnya. Setidaknya ia memaparkan ada tiga sebab mengapa dosen perlu melakukan updating dan sinkronisasi GS, Sinta, Sister, Garuda dan Publon secara berkala. Yang pertama adalah sinkronisasi ini akan mendukung rekapan data dan kinerja publikasi pada SISTER. Dimana rekap data ini penting digunakan untuk pelaporan kinerja BKD-LKD, pengusulan jabatan fungsional dan pengusulan sertifikasi dosen. “Selain itu melalui sinkronisasi data ini, rekapan kinerja sitasi dan h-indeks publikasi juga akan mempengaruhi apakah kita layak atau tidak mengusulkan proposal penelitian dan pengabdian Kemendikbud yang terekam melalui SIMLITABMAS,”tambahnya. Sinkronisasi data ini menurut Salahudin juga akan mendukung peningkatan klasterisasi perguruan tinggi pada tingkat nasional dan perangkingan WEBOMETRIC pada tingkat internasional.
Dekan FISIP UMM, Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si mendukung penuh upaya PKSP untuk mensosialisasikan pentingnya sinkronisasi data tersebut. “Jika dulu kita bertukar kartu nama agar orang mengenal kita, sekarang orang diluar sana bisa mengetahui siapa kita dalam dunia akademisi dengan cara cukup mengecek akun Google Scholar, SINTA dan lain-lain. Hal ini tentu menjadi penting untuk melihat bagaimana kredibilitas akademik seorang dosen,”ungkap guru besar bidang komunikasi media tradisional ini.
Dalam webinar ini, para peserta juga diajari secara langsung bagaimana teknis updating dan sinkronisasi data dosen melalui Google Scholar, SISTER, SINTA, Publon, portal Garuda, dsb. Menariknya, webinar ini tidak hanya diikuti oleh dosen FISIP UMM saja. Sejumlah dosen dari universitas swasta dan negeri dari berbagai penjuru Indonesia juga turut mendafatar menjadi peserta webinar. Tercatat ada yang dari kampus UB, Unmuh Kupang, Unmuh Sinjai, Unmuh Palopo, dan sejumlah kampus lainnya. (wnd)