Selasa, 21 November 2023 05:14 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Malang, 21 November 2023 FISIP UMM sukses melaksanakan kegiatan Seminar Internasional Berbahasa Indonesia (SIBI) secara blended untuk kedua kalinya. Dengan mengambil tema “Efek Post Industrial dalam Krisis Perubahan Iklim menjadi Tantangan Kedigdayaan Pengetahuan Lokal” kegiatan ini dihelat selama 2 hari yakni 21-22 November 2023. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 90 peserta (mahasiswa dan dosen) yang berasal dari Universitas di Indonesia dan luar Indonesia.

    SIBI kali ini menghadirkan beberapa pembicara dari dalam dan luar negeri. Mereka yakni Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si (Department of Management, Universitas Muhammadiyah Malang), Dr. Julia Tomas Pinto (Department of Political Science, National University of Timor Leste), Gautam Kumar Jha, Ph.D (Center for Chinnese & Southeast Asian Studies, Jawaharlal Nehru University, India), Elena Richitteli (L’Orientale Naples Unversity,Italy), dan Yufia Ng (Department of Southeast Asian Studies, Wanzao Ursuline University of Languages, Taiwan)

   SIBI Ke II ini adalah wujud kontribusi dunia akademik dalam membahas isu-isu aktual khususnya perubahan iklim. Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si selaku Dekan FISIP UMM dalam pengantarnya menyatakan bahwa SIBI yang rutin dilaksanakan setiap tahun bertujuan untuk memfasilitasi dosen dan mahasiswa dalam menyampaikan gagasan-gagasan kritisnya tentang masalah perubahan iklim yang semakin nyata. SIBI juga menjadi cara untuk lebih memperluas jangkauan pengenalan Bahasa Indonesia yang sampai saat ini telah dipelajari di 58 Negara.

    Lebih lanjut Muslimin menegaskan bahwa topik SIBI kali ini sangat erat kaitanya dengan salah satu masalah global yakni perubahan iklim. “Diharapkan SIBI memiliki kontribusi pada hadirnya pemikiran tentang upaya mengatasi fenomena pemanasan global dari berbagai macam perspektif, “Ujar Muslimin. Muslimin menjelaskan bahwa pemanasan global sebagai dampak perubahan iklim semakin  mengkahwatirkan belakangan ini  dan membuat kehidupan semakin tanpa harapan. Karena itu, SIBI memfasilitasi para intelektual untuk mencari solusinya agar harapan kehidupan kembali menguat. Salah satunya dengan mengarusutamakan pemikiran- pemikiran lokal (local wisdom) yang memiliki semangat untuk menjaga lingkungan.

Dekan FISIP UMM, Prof. Muslimin Machmud, M.Si, dalam sambutan SIBI 2023. (Foto:idat)

    Kontribusi pemikiran tersebut tambah Muslimin diwujudkan dalam luaran SIBI ini berupa Book Chapter, Jurnal Nasional terakreditasi, Prosiding Internasional dan Jurnal Internasional Bereputasi.

    Prof. Dr. Syamsul Arifin M.Si selaku Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Malang  dalam sambutanya sekaligus membuka acara sangat mengapresiasi positif atas terselenggaranya kegiatan ini“Kegiatan ini adalah cara UMM untuk terus menjaga keberlangsungan tradisi akademik yang harus didukung penuh oleh semua pihak, “terang Syamsul Arifin.

   Syamsul Arifin menyoroti eksistensi bahasa Indonesia yang sangat luar biasa karena mampu menyatukan Indonesia yang sangat plural. Pada 20 November 2023 Bahasa Indonesia merupakan bahasa ke-10 yang diakui sebagai baha resmi sidang umum UNESCO. Ini bukti bahwa upaya internasionalisasi bahasa Indonesia yang digaungkan lewat forum-forum seperti ini cukup berhasil.

   Fenomena perubahan iklim juga dibahas oleh syamsul Arifin. Topik SIBI sangat inline dengan semangat Muhammadiyah yang baru saja merayakan Milad ke 111 pada 18 November kemarin. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang perduli terhadap pencegahan kerusakan iklim misalnya melalui pelaksanaan paradigma profetik dimana agama hadir memberikan kerangka nilai dan etika kepada manusia dari tingkal lokal hingga global.

    Bagi Syamsul Arifin Climate Change dan dampaknya semua akibat ulah manusia. “karena itu SIBI harusnya dapat dijadikan sebagai upaya untuk membentuk perilaku kita dalam menjaga lingkungan, “tutup Syamsul Arifin. (*its)

×