Selasa, 08 Maret 2022 12:15 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kolaborasi adalah kata kunci. Bagi kampus swasta, program Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah adalah peluang dan tantangan yang harus dijawab di masa kini. Untuk itulah para dekan FISIP di lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se Indonesia membentuk forum dekan yang hari ini (8/3) dilantik di UMM. Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si, terpilih sebagai ketua forum dekan FISIP PTMA se-Indonesia masa jabatan 2021-2023. Kemudahan untuk belajar lintas sektor untuk dosen dan mahasiswa, kebebasan belajar tiga semester di luar program studi, adalah sebagian tantangan dan peluang yang memberikan harapan besar bagi kampus swasta, tak terkecuali FISIP PTMA.
Pelantikan pengurus Forum Dekan FISIP PTMA seluruh Indonesia di Ruang Sidang Senat UMM (8/3) (foto: humas)
Anggota Pimpinan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Tobroni, M.Si hadir untuk melantik para pengurus baru fordek FISIP PTMA. Di depan para pengurus fordek, Tobroni mengungkapkan harapannya pada fordek FISIP PTMA ini. “Forum dekan harus mampu membawa kemajuan khususnya di bidang sosial politik di Indonesia. Tidak hanya berkolaborasi dengan sesama pimpinan FISIP di PTMA, tapi juga bisa berkolaborasi dengan forum dekan fakultas lainnya. Sehingga terwujud sinergi yang kolaboratif yang membawa kemanfaatan sebanyak-banyaknya,”ungkap Tobroni.
Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd ketika hadir dalam prosesi pelantikan juga berpesan agar para pengurus fordek FISIP PTMA menjaga semangat pengabdian sebagai pengurus fordek dengan melandaskan pada nilai-nilai yang menjadi pedoman pergerakan Muhammadiyah. “Energi kita jangan hanya dihabiskan untuk mengejar rekognisi formal, meski itu penting, tapi yang jauh lebih penting adalah seberapa baik, seberapa kuat kita melayani mahasiswa. Dan mahasiswa serta alumni, percaya diri pada keilmuan yang dimiliki. Dengan adanya program Merdeka Belajar, kita harus menjadikan program itu sebagai media ijtihad untuk lebih merdeka dalam belajar. Kalau masih berkutat pada pedomannya mana, panduannya mana, itu namanya ndak merdeka. Merdeka Belajar itu kita harus kreatif dan melampaui target yang diberikan oleh pemerintah,” tutur Fauzan.
Suasana rapat kerja Fordek FISIP PTMA (foto: humas)
Selain melakukan prosesi pelantikan, dalam kegiatan hari ini, dekan FISIP UMM juga menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan para dekan FISIP PTMA. MoA ini merupakan nota kesepahaman tentang kerjasama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Setelah penandatanganan MoA ini, para dekan yang telah menandatangani nota kesepahaman bisa menindaklanjuti dengan membuat Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) di level program studi. Nota kesepahaman ini diharapkan bisa mengeratkan kerjasama antara fakultas sehingga mendukung pencapaian visi misi kampus, khususnya dalam mewujudkan fakultas yang unggul dan berdaya saing. Salah satunya dengan menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak untuk membangun jaringan kelembagaan berwawasan keilmuan dan keahlian sosial politik dan ini nantinya juga akan mendukung perwujudan Merdeka belajar di FISIP UMM.
Salah satu prosesi penandatangan MoA antara FISIP UMM dengan Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (foto: humas)
Rangkaian acara pelantikan pengurus fordek ini ditutup dengan sharing session dan diskusi panel antara pimpinan FISIP UMM level fakultas dan prodi bersama para pengurus fordek. Wakil Dekan 1 FISIP UMM, Dr. Salahudin, M.Si, M.PA yang memimpin sharing session menyampaikan beberapa kunci yang dilakukan oleh FISIP UMM untuk mewujudkan kampus unggul, salah satunya adalah memahami tata kelola kelembagaan yang baik. Pelaksanaan tridharma perguruan tinggi juga harus mengedepankan luaran. Luaran ini merupakan bukti karya yang akan menjadi portofolio baik bagi dosen maupun mahasiswa. Para pimpinan lima prodi di FISIP juga sharing tentang program-program unggulan yang dilakukan di FISIP UMM. Kaprodi Ilmu Komunikasi, Nasrullah, menceritakan praktikum-praktikum di Ikom adalah praktikum real yang kreatif dan berbasis klien. Praktikum ini menjadi salah satu andalan FISIP yang banyak menghasilkan luaran-luaran yang mendukung portofolio mahasiswa dan kampus. “Program praktikum real Ikom adalah perwujudan merdeka belajar yang sebenarnya sudah dilakukan UMM sejak 2016, jauh sebelum program Merdeka Belajar dirilis oleh kementrian,”ungkapnya. (wnd)