Rabu, 02 Februari 2022 22:48 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Bekerja sebelum dinyatakan lulus kuliah menjadi impian bagi sebagian besar mahasiswa. Namun jika ditilik dari hasil survey yang dilakukan oleh layanan pendidikan Prospects dan Jisc di Inggris, menemukan bahwa dari total tujuh ribu responden mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi, sebanyak 45 persen dari mereka mengaku tidak siap bekerja. Data tersebut menyebut sekitar 64 persennya menganggap syarat pengalaman kerja adalah hambatan terbesar saat melamar. Namun ketidaksiapan ini tak berlaku bagi dua alumni FISIP UMM yang baru dikukuhkan sebagai sarjana beberapa waktu yang lalu. Bagi Tasya Adhila Amalia dan Lintang Mayang, diterima bekerja sebelum lulus kuliah adalah sebuah pencapaian tersendiri.
Wujudkan UMM Pasti: Tasya Adhila dan Lintang Mayang, dua alumni FISIP yang lulus tepat waktu, bekerja dan mandiri sebelum wisuda (foto: humas)
Tasya Adhila, alumni Prodi Hubungan Internasional ini mengaku bahwa bekerja sebelum menerima ijazah adalah salah satu pencapaiannya dalam mengelola waktu. Aktivis lingkungan yang punya segudang aktivitas semasa kuliah ini mengatakan bahwa bekerja sebelum lulus ini membuktikan bahwa seorang fresh graduate juga memiliki kompetensi unggul yang siap digunakan. “Pengalaman dan skill itu bisa didapat ketika proses perkuliahan, tidak harus menunggu lulus baru mencari pengalaman,”ujar lulusan terbaik kedua Prodi HI ini.
Sebelum diwisuda, Tasya diterima bekerja sebagai digital marketing di Hexa Corp, sebuah perusahaan digital marketing terkemuka yang berdiri di Sidoarjo. Tugasnya sebagai seorang digital marketing adalah menjalin relasi dengan perusahaan-perusahaan yang ingin menaikkan engagement produk. Tak hanya itu ia juga harus piawai menggunakan media digital sebagai upaya dalam kegiatan pemasaran, periklanan, dan promosi klien perusahannya.
“Dunia digital marketing tidak terlalu asing bagi saya karena ketika kuliah saya aktif terlibat dalam project digital activist selama setahun di WWF Indonesia. Sebagai digital activist saya bertanggung jawab membuat content, meriset isu, dan membuat desain. Pengalaman saya terlibat dalam project tersebut sangat membantu ketika diterima sebagai bagian dari perusahaan tempat bekerja sekarang,”ungkap Tasya. Prodi HI melalui kelas diplomasi dan kelas komunikasi internasional, Tasya akui memberi pondasi yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan skillnya di bidang yang ia tekuni sekarang.
Pengalaman bekerja sebelum wisuda juga dirasakan oleh Lintang Mayang, alumni Prodi Ilmu Komunikasi. Lintang diterima di Fre Media Indonesia, sebuah multimedia agency, sejak Maret 2021. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa multimedia ini menerima Lintang sebagai karyawan tetap sejak Maret 2021. Sebelumnya Lintang mengawali petualangannya menyiapkan pengalaman dan skill ketika memutuskan memilih magang di Fre Media sejak November 2020.
“Meski tidak ada kewajiban magang, tapi saya memilih apply sendiri ke Fre. Saya menemukan informasinya dari Instagram. Saya tertarik magang di Fre karena masih relate dengan minat saya di bidang komunikasi,”tutur Lintang. Selama empat bulan, Lintang mengikuti magang di Fre Media. “Biasanya alur intern di Fre itu setelah selesai magang empat bulan akan ditawari intern plus tiga bulan. Tapi waktu itu saya sempat tidak menerima tawarannya karena saya mau focus skripsi. Ternyata Fre malah langsung menawari saya sebagai karyawan tetap disana. Hal ini pun memicu saya untuk semakin semangat untuk segera menyelesaikan skrispi,”imbuh Lintang.
Lintang mengaku, pengalaman dan skill yang diperoleh saat praktikum di Prodi Ilmu Komunikasi dan berorganisasi di KINE Klub mendidik ia menjadi pribadi yang piawai bekerja dalam tim, bertanggung jawab dan selalu mau belajar. Lintang pun tak segan belajar lintas peminatan ketika studi di Ikom. Meski mengambil konsentrasi PR, ia tetap mendapat bekal kemampuan di bidang audio visual berkait keterlibatannya di UKM KINE Klub dan pengalaman di bidang jurnalistik saat ia menjadi freelance reporter di JTV Malang.
Skill dan pengalaman, seperti yang dikemukakan dua alumni FISIP tersebut, sangat bisa didapatkan ketika menjalani proses perkuliahan. Program UMM Pasti yang dicanangkan oleh UMM juga mendukung setiap mahasiswa UMM untuk pasti lulus, pasti bekerja dan pasti mandiri. Berbagai jalur peningkatan skill dan pengalaman telah disediakan kampus melalui berbagai platform salah satunya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Dengan dukungan dari kampus, mahasiswa sangat memungkinkan untuk mengupgrade skill dan pengalamannya melalui berbagai kegiatan sehingga alumni siap ketika berhadapan dengan dunia pasca kuliah,”ungkap Dekan FISIP UMM, Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si. (wnd)