Kamis, 04 November 2021 07:38 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sebanyak 21 mahasiswa semester akhir Jabatan Siasah Syar`iyyah Department of Islamic Political Science Universiti Malaya, Malaysia, mengikuti joint class atau yang disebut sebagai Program Mobiliti. Dua dosen UMM, salah satunya dosen FISIP UMM, Gonda Yumitro, Ph.D dipercaya untuk mengelola program tersebut. Gonda Yumitro, pakar politik Islam FISIP UMM ini akan mengajar mahasiswa University Malaya ini dalam waktu dua pekan secara daring. Tepatnya dalam kurun waktu 2-13 November 2021.
Gonda Yumitro, Ph.D, dalam Program Mobiliti, mengajar mahasiswa Jabatan Siasah Syariyyah Universiti Malaya, Malaysia. (foto:ist)
Program mobiliti ini merupakan sebuah program joint class yang juga disebut dengan istilah program outbond mahasiswa. FISIP UMM sebagai fakultas yang mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terbuka untuk menjadi tempat belajar bagi mahasiswa manapun, termasuk mahasiswa asing. “Awalnya saya dikontak oleh head of department jurusan Siasah Syariyyah Universiti Malaya, Prof.Madya Dr Sharifah Hayaati Syed Ismail al-Qudsy J.M.W, K.M.N. Beliau awalnya meminta saya untuk mengampu program khusus, namun karena kesulitan mengatur waktunya saya minta para mahasiswa Universiti Malaya ini untuk ikut di dua mata kuliah saya. Di mata kuliah Gerakan Islam Transnasional, dan Hubungan Internasional dalam Perspektif Islam. Lalu ada satu matakuliah Pemikiran Politik Islam di Pasca Magister Sosiologi yang saya ampu bersama Prof Ishomudin,”jelas Gonda.
Jadi, dalam sepekan, ke-21 mahasiswa Siasah Syariyyah tersebut mengikuti empat kelas sekaligus. “Saya juga menambahkan satu subject tentang pengkongsian penulisan untuk mahasiswa Universiti Malaya ini,”imbuhnya. Gonda mengaku, keterlibatan mahasiswa tamu dari Universiti Malaya ini sukses memotivasi mahasiswa di kelas yang ia ampu. Kelas menjadi lebih aktif dan interaktif. Di tiap-tiap kelas, Gonda sudah menyiapkan record penjelasan materi yang ia share melalui kanal YouTube sehingga ketika sesi tatap muka di kelas virtual, lebih banyak terjadi diskusi.
Keterlibatan dosen FISIP UMM dalam Program Mobiliti ini diapresiasi oleh Dekan FISIP UMM, Muslimin Machmud, Ph.D. “Program mobiliti ini tidak hanya menjadi bukti rekognisi akademik FISIP di luar negeri namun juga mendukung academic atmosphere yang positif untuk mahasiswa kita. Dengan adanya mahasiswa asing, mahasiswa kita akan terpacu untuk berkompetisi secara sportif dan memperluas cakrawala pandangnya dengan bertambahnya pengalaman relasi,”ungkap Muslimin.
Gonda juga berharap program serupa bisa terus berlanjut. “Semoga program serupa bisa berkelanjutan. Hal ini memberi kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk membangun jejaring yang lebih luas. Ke depan, optimalisasi peluang joint research dan joint publication semoga juga bisa diwujudkan,”harapnya. (wnd)