Senin, 10 Mei 2021 18:41 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sebuah prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa FISIP. Kali ini, tim mahasiswa Ilmu Komunikasi yang menamai diri sebagai Jamet, berhasil menjadi juara 1 dalam Ideation. Ideation adalah salah satu mata lomba dalam Epicentrum 2021, festival komunikasi yang diadakan oleh Universitas Padjajaran Bandung. Digelar pada tanggal 3-6 Mei 2021, Epicentrum merupakan sebuah ajang kompetisi bidang komunikasi terbesar di Indonesia. Tim Jamet yang digawangi oleh Ramadhan Permana Agung, Rosihan Anwar dan Dizar Cahya Afriana sukses mengalahkan dua pesaing berat yaitu Three Musketeer dan Tim Mean Girls yang berasal dari Universitas Indonesia. Keberhasilan mereka menjadi yang terbaik dari limabelas tim perwakilan kampus seluruh Indonesia, tak lepas dari support para dosen, khususnya dosen pembimbing lomba mereka, M.Fuad Nasvian, M.Ikom.
Tim Jamet dari Prodi Ikom Lolos Juarai Kompetisi Nasional (foto: Dizar)
Sukses besar tim Jamet Ikom UMM ini bukan kali ini saja. Sebelumnya mereka sudah dua kali mencatat prestasi. Tim Jamet adalah pemenang dalam Aduin Fest 2020 yang diadakan UIN Sunan Kalijaga dan Advertising Week Festival/AWF 2020 yang digelar oleh Vokasi Periklanan Universitas Indonesia. Nama Jamet yang unik, diakui memiliki “hoki” tersendiri. Rosihan Anwar, salah satu personel tim Jamet mengaku jika mereka sampai dihafal oleh juri dan dosen UNPAD karena memakai nama Jamet. “Nama Jamet sebenarnya iseng saja sih, tapi ada kepanjangannya yaitu Jawa Metal. Metal ini singkatan dari menang total, semoga kami selalu menang di setiap lomba,”ujarnya.
Masing-masing lomba menurut Rosihan dkk, memiliki tantangan yang berbeda. Salah satunya berkaitan dengan pematangan ide kreatifnya. Tema dari mata lomba Ideation ini mengangkat tentang nasib UMKM perempuan yang di masa Pandemi Covid-19 yang tertinggal karena belum menjamah dunia digital.
Tim Jamet terdiri dari tiga mahasiswa kreatif
Tim Jamet mendapat inspirasi dari cerita founder dari UMKM Batik Briliant Desa Bocek Kabupaten Malang. Uswatun Hasanah, nama founder UMKM Batik Briliant, memiliki impian memajukan desanya lewat batik. Hal itu menjadi alasan tim Jamet mengembangkan ide-ide untuk program campaign. “ Untuk mewujudkan hal tersebut, kami mendesain tujuh program campaign. Kami membranding ulang Batik Brillian lewat program Discovery Parang Lombok. Motif Parang Lombok kan motif asli dari Desa Bocek ini, tapi belum terkenal. Salah satu strategi rebrandingnya adalah kami membuat campaign Women Empower, untuk ngajak perempuan di Indonesia agar mensupport sesama perempuan. Istilahnya women support women gitu ya. Goals dari positioning ini adalah agar motif ini dikenal oleh perempuan,”papar Dizar Cahya. Kendala waktu untuk mendiskusikan konsep campaign mereka juga menjadi tantangan tersendiri. “Lomba ini kan pas Ramadhan ya, jadi kadang kami baru bisa kumpul diatas jam 8 malam sampai begadang. Ya kami berusaha sebaik mungkin di tengah kesibukan kuliah dan tugas praktikum lainnya,”imbuh Rosihan.
Tim Jamet berharap, ide campaign ini tidak berhenti disini saja. Mereka berharap bisa merealisasikan ketujuh ide tersebut dan mampu meningkatkan usaha UMKM Batik Briliant melalui program rebranding yang telah mereka susun. Go ahead Jamet! (wnd)