Jum’at, 24 November 2023 01:34 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

     Sesi kedua pelaksanaan SIBI FISIP UMM (21/03/2023) fokus memotret fenomena Indonesia dari aspek sosial dan politik Indonesia. Sebagai pembicara pertama, Prof. Greg Barton dari Alfred Deakin Institute, Australia, mengambil judul The Contributtion of Indonesian Islam to Political and Social Reform”. Secara gamblang Greg menggambarkan bahwa demokrasi mengharuskan Islam mendapat tempat dalam wacana publik, wacana politik, gerakan sosial, dan kehidupan publik secara umum. Karena itu hubungan antara agama dan negara perlu dimediasi melalui ruang sipil tanpa paksaan dari pihak manapun, terlepas dari negara

    Dalam pandangan Greg, Islam berhasil berkontribusi terhadap perubahan/perbaikan kehidupan sosial dan politik. “pemikiran islam berhasil menggerakan Masyarakat sipil untuk melakukan gerakan sosial  seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh islam seperti Amien Rais, Nurcholish Madjid, dan Abdurrahman Wahid, “jelas Greg. Lebih dalam Greg membuktikan bahwa Para intelektual dan pemimpin Islam berada di garis depan dalam mendorong reformasi demokratis.

Assisten Prof. Yufita, NG saat sesi presentasi via daring. (foto:Idat)

    Assisten Prof. Yufita, NG dari Department of Southeast Asian Studies, Wanzao Ursuline University of Languages, Taiwan, selaku pembiacara kedua mengambil topik tentang Pemahaman Generasi Kedua dari Keluarga Pernikahan antar Negara (Indonesia-Taiwan) terhadap Budaya Ibu Setelah Pengimplementasian kebijakan NSP. New Southbound Policy (NSP) memiliki prinsip menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan Taiwan dengan negara-negara dari Asia Tenggara dan Asia Selatan. Kerjasama tersebut diwujudkan berdasarkan beberapa pilar seperti kerjasama ekonomi dan perdagangan dan pertukaran antar masyarakat.

   “Kebijakan NSP ini telah meningkatkan kerjasama yang mengungtungkan antara Indonesia dan Taiwan. “ujar Yufita. Kerjasama tersebut misalnya penandatanganan kerjasama peningkatan Agribisnis antara keduanya pada tahun 2016.

    Sedangkan Elena Richitteli, M.A dari L’Orientale Naples Unversity,Italy, sebagai pembicara terakhir melihat kontribusi budaya dalam melakukan perlawanan dan perubahan sosial. Dengan mengambil judul “Pengetahuan Lokal yang Mengilhami : Sastra, pemberdayaan dan Perlawan, Elena mengambarkan konsep pengetahuan lokal dalam novel orang-orang oetimu. Oetimu adalah sebuah  desa yang terletak pelosok kecil di Nusa Tenggara Timur yang memiliki budaya minum sopi (minuman khas Oetimu yang dibuat dari sulingan lontar) untuk penyatuan sosial. Masyarakat disana melawan masalah sosial dengan sumber daya komunitasnya dan itu dikonsolidasikan salah satunya melalui tradisi minum kopi.

×