Rabu, 30 Agustus 2023 23:03 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Malang, 30 Agustus 2023 untuk ketiga kalinya FISIP dan FEB sukses menyelenggarakan International Conference and Humanities & Sosial Sciences (ICHSOS). Bertempat di aula GKB 4 Lantai 9 UMM Malang dan dengan mengambil tema “Towards Economic Sustainability and Equality in Technological Era” kegiatan ini menghadirkan Prof. Stephen Luis Morgan (Notingham University, United Kingdom) sebagai keyone speaker dan 6 pembicara yang berasal dari dalam dan luar negeri. Kesemuanya adalah Prof. Dr Vina Salviana, M.Si (Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia), Dr. Tran Thai Ha Nguyen (Van Lang University, Vietnam), Dr Sanju Kumar Singh, BBS, M. SM, POSTDOC (Tribhuvan University Kathmandu,Nepal) Prof. Indah Susilowati, Ph.D (Universitas Dipenogero, Indonesia), Dr. Uci Yuliati, MM (Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia) dan Assoc. Prof. Ricardo Real Pedrosa de Sousa (University of Beira, Portugal).
Kegiatan yang berlangsung secara blended ini diikuti oleh lebih lebih dari 200 peserta baik dari mahasiswa maupun peseta konferensi serta Perwakilan Universitas Ngurah Rai Denpasar. Tercatat sekitar 70 peserta yang berasal dari kampus dalam dan luar negeri. Mereka mengirimkan artikel dan dipresentasikan yang nantinya akan di publish di Jurnasional terakreditasi, prosiding terindeks Web of Sciences (WoS) dan Jurnal Scopus.
Prof. Syamsul Arifin, M.Si dalam Sambutan 3RD ICHSOS 2023. (foto:Idat )
Konferensi internasional ICHSOS yang ketiga ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan UMM untuk membudayakan penguatan publikasi. Prof. Syamsul Arifin, M.Si selaku Wakil Rektor I UMM dalam sambutan sekaligus membuka acara menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap penyelesaian persoalan kesetaraan ekonomi dan sosial di Indonesia yang belakangan ini semakin dalam. “artikel-artikel ilmiah yang ditulis oleh peserta tentunya mengambarkan masalah distribusi ekonomi yang tidak adil dan masalah ketimpangan sosial beserta solusinya yang akan membantu pemerintah dan stakeholder terkait, “terang Syamsul.
Lebih jauh Syamsul menyampaikan bahwa luaran kegiatan ini diharapkan memberikan inside baru terhadap kajian tentang pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan untuk kesejahteraan sosial bersama bukan hanya di Indonesia tapi diseluruh dunia. Khusus Indonesia saat ini memang keberlanjutan Pembangunan ekonomi dihadapkan pada ketimpangan sosial akibat distribusi asset-aset dan kesempatan ekonomi yang tidak merata. Konferensi ini dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi bagaimana menyeleraskan pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan sosial yang semakin berat di era revolusi teknologi yang semakin cepat. (*/its)