Sabtu, 05 Februari 2022 04:05 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menulis itu memonopoli kebenaran. Kalimat tersebut diungkapkan oleh Bupati Magetan, Dr. Drs. Suprawoto, SH, M.Si dalam agenda kuliah tamu dan penandatangan MoU yang digelar FISIP hari ini (5/2) di Aula BAU UMM. Hari ini, dalam rangka gelaran student day fakultas, FISIP mengundang Kang Woto, sapaan akrab Bupati Magetan untuk memberi kuliah tamu dengan tajuk Pembentukan dan Penguatan Idealisme Mahasiswa Melalui Penulisan Karya Ilmiah.
Bupati Magetan, Dr.Drs.Suprawoto, SH, M.Si memberikan buku hasil karyanya pada mahasiswa FISIP (foto:humas)
Mahasiswa sebagai iron stock dan agent of change harus mampu menjadi garda terdepan dalam agenda perubahan. Ada tiga hal yang menurut Suprawoto bisa menyebabkan perubahan itu. Yang pertama adalah ide, yang kedua teknologi, dan ketiga adalah interaksi. “Ide-ide yang kita tuangkan dalam tulisan akan membuat perubahan. Menulis bisa memonopoli kebenaran, bahkan memonopoli sejarah. Coba bayangkan jika tidak ada yang menulis, maka sejarah tidak pernah ada. Betapa menderitanya sebuah bangsa jika kita tidak mau menulis,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Suprawoto juga memaparkan ada sembilan cara yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter diri yang kuat pada mahasiswa. Menghargai diri sendiri, mampu mengenal dan mengendalikan diri sendiri, sikap mau terus belajar, disiplin dan berkomitmen adalah beberapa hal yang bisa dilakukan. Idealisme mahasiswa akan semakin kuat jika membiasakan diri menulis. “Terutama menulis karya ilmiah ya. Dengan membiasakan menulis, 85% dari sembilan cara membentuk karakter diri ini dapat terpenuhi,”tutur Bupati yang sudah merelease tujuh judul buku ini.
Antusias: Suasana kuliah tamu di Aula BAU, digelar dengan metode hybrid melalui live streaming YouTube FISIP UMM (foto: humas)
Suprawoto juga menyampaikan sejumlah kiat bagaimana mengelola waktu sehingga bisa tetap produktif meski sibuk. Dia mengatakan jangan pernah menunggu mood untuk menulis. Menulis, menurutnya, harus dipaksa. Harus disempatkan di sela-sela aktivitas kita. Dia menceritakan, dalam perjalanan di kereta pun ia bisa menulis. Apalagi dengan dukungan teknologi yang kian canggih, sejatinya menulis bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dia juga berpesan agar mahasiswa tidak takut untuk memulai menulis. Menurutnya tidak ada tulisan yang sempurna. Jika ada yang menghina, itu artinya tulisan kita ada yang membaca.
Untuk bisa mengumpulkan inspirasi untuk menulis, tentu ada hal yang harus dipenuhi, yaitu membaca buku. Suprawoto mengisahkan kegilaannya pada buku-buku. “Jika petani menemukan kenikmatan ketika mencangkul di sawah misalnya, kalau saya, hidup terasa nikmat ketika dikelilingi oleh buku-buku. Membaca adalah healing terbaik,”tuturnya. Ia memang mengalokasikan budget khusus untuk membeli buku. Dulu sebelum bekerja, ia berkomitmen untuk membiasakan membeli buku ketika sudah mendapatkan gaji. Pernah, saking cintanya pada buku, dalam sebulan ia bisa membeli 300 judul buku sekaligus. “Kesalahan tidak perlu dilakukan ketika kita banyak membaca buku. Dari buku kita bisa belajar dari pengalaman orang lain, belajar dari ilmu orang lain,”imbuhnya.
Penandatanganan MoU oleh Rektor UMM dan Bupati Magetan, didampingi oleh Wakil Rektor 4 dan Dekan FISIP UMM (foto:him)
Selain kuliah tamu, pada rangkaian agenda Student Day hari ini, juga berlangsung penandatanganan MoU antara Universitas Muhammadiyah Malang dan Pemerintah Kabupaten Magetan. Rektor UMM, Dr.Fauzan, M.Pd menandatangani MoU bersama Bupati Magetan. Rektor dalam sambutannya berharap kerjasama UMM melalui FISIP UMM dan Kabupaten Magetan bisa memberikan sebaik-baik manfaat untuk kedua belah pihak. (wnd)