Kamis, 06 Januari 2022 04:42 WIB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publikasi di jurnal ilmiah berperan penting sebagai salah satu indikator kemajuan suatu negara. Sebagai upaya meningkatkan kualitas jurnal di lingkup FISIP UMM, Pusat Kajian Sosial Politik (PKSP) sebagai sebuah lembaga di bawah fakultas, pada hari ini Kamis (6/1) menggelar Pendampingan Pengelolaan Jurnal Berbasis 3.0. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh pengelola jurnal di lingkup FISIP UMM. Dalam pelaksanaan pendampingan, kegiatan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama untuk jurnal yang telah terakreditasi SINTA dan sesi dua untuk jurnal yang belum terakreditasi. FISIP memiliki Jurnal Local of Government Issues (LOGOS) yang telah terakreditasi SINTA 2, Jurnal Sospol (terakreditasi SINTA 3) dan Jurnal Partisipatoris (terakreditasi SINTA 4). Sedangkan dua jurnal lainnya, yaitu Medio, Global Local Interactions dan Intersos, belum terakreditasi.
Para pengelola jurnal mengikuti kegiatan pendampingan (foto:ird)
Dua pembicara dihadirkan dalam pendampingan kali ini. Kedua pemateri tersebut adalah Dr. Atok Miftachul Huda, M.Pd selaku Editor in Chief Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia (JPBI) dan Dana Marsetiya Utama, S.T.,MT selaku Managing Editor Jurnal Teknik Industri (JTI) UMM. Kedua jurnal yang dikelola kedua pemateri tersebut juga telah terakreditasi SINTA 2. Atok menekankan ada dua kunci menuju jurnal bereputasi tinggi dan baik yakni manajamen pengelolaan jurnal yang professional dan berbasis Open Journal Systems serta subtansi artikel.
“Substansi artikel paling penting karena memiliki bobot penilaian paling tinggi dalam penilaian Jurnal karena itu harus betul-betul berkualitas. Naskah berkualitas salah satunya bisa dilihat dari kualitas judul yang informatif, abstract yang jelas, pendahuluan yang menegaskan tujuan penelitian dan memiliki novelty, metode yang jelas dan spesfifik,”jelasnya. Selain itu ia menambahkan bahwa hasil dan pembahasan dalam naskah harus mampu secara elaboratif menjawab tujuan penelitian dengan data yang kuat dan mendalam. “Dalam membuat kesimpulan penulis juga mampu menjawab pertanyaan serta menyebutkan keterbatasan dan rekomendasi untuk kajian selanjutnya. Selain itu juga daftar pustaka yang digunakan mayoritas berasal dari jurnal bereputasi dan terbaru maksimal tujuh tahun terakhir,” imbuh Atok.
Para punggawa jurnal di lingkup FISIP UMM: Berfoto usai kegiatan pendampingan
Ukuran bermutu dari sebuah jurnal juga dapat diukur dari pengakuan yang diberikan oleh pihak luar yang netral dan bertanggung jawab. Dengan demikian, sangatlah wajar apabila sebuah karya ilmiah bermutu harus melewati proses penelaahan (review) yang ketat oleh mitra bestari (peer review) dan diterbitkan oleh penerbit ilmiah yang berwibawa. Akreditasi jurnal dikembangkan sebagai sarana untuk mengukur apakah suatu jurnal sudah memenuhi syarat minimum mutu penerbitan ilmiah.
Dana Marsetiya, pemateri kedua, menekankan pentingnya pemahaman OJS 3 yang berbeda dengan OJS 2. Oleh karena itu pengelola perlu memahami khususnya terkait cara pengisian identitas jurnal di website dan alur proses review naskah.
Wakil Dekan 1 FISIP UMM, Dr. Salahudin, S.IP, M.Si, M.PA berharap kegiatan pendampingan ini bisa meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal di lingkungan FISIP. Target akhirnya adalah semua jurnal di FISIP dapat bereputasi nasional minimal SINTA 2 atau bahkan bisa terindeks Scopus (wnd/ird)