Kamis, 29 Agustus 2019 10:37 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dekan FISIP Dr.Rinikso Kartono,M.Si usai memberikan penghargaan kepada ketiga lulusan terbaik (ki-ka : Latifah, Dekan FISIP, Diah Astriani, Siti Malikatul)

        Salah satu indikator menilai kualitas akademik mahasiswa adalah melalui nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Tentu menjadi kebanggan tersediri jika seorang sarjana tak hanya lulus tepat waktu namun juga memiliki nilai IPK memukau. Seperti yang terjadi di gelaran yudisium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) hari ini. Ketiga lulusan terbaik fakultas, memiliki nilai IPK fantastik yaitu 3,95 ; 3,96 dan yang terbaik pertama 3,98.

          Ketiga lulusan terbaik diperoleh oleh tiga mahasiswa dari Prodi Sosiologi dan Prodi Ilmu Hubungan Internasional. Dua mahasiswa dari Prodi Hubungan Internasional yakni Latifah dengan IPK 3,95 meraih predikat terbaik ketiga dan Siti Malikatul Mushowwiroh dengan raihan IPK 3,98 menempati terbaik pertama. Sedangkan satu mahasiswa dari Prodi Sosiologi, Diah Astriani Putri, menyandang gelar terbaik fakultas kedua dengan perolehan IPK 3,96.

           Dr. Tutik Sulistyowati, M.Si, wakil dekan II FISIP UMM menyampaikan bahwa ketiga lulusan terbaik di fakultas ini memang layak menandang gelar lulusan terbaik. “Pemberian gelar terbaik sesuai aturan di universitas memang didasarkan pada perolehan IPK dan indeks studi atau masa studi. Namun Alhamdulillah, ketiga lulusan terbaik ini bukan sekedar mahasiswa yang pintar karena cerdas akademis saja namun juga aktif di organisasi,” tutur doktor kelahiran Blitar ini. Kecerdasan akademik yang dilengkapi dengan kecerdasan emosi dan sosial bisa diperoleh melalui berbagai pengalaman, salah satunya pengalaman organisasi. Seorang jurnalis sains, Daniel Goleman, pernah menuliskan kecerdasan emosi adalah salah satu kecerdasan manusia yang menjadi faktor penting mempengaruhi prestasi seseorang.

                Pada hari ini, Kamis (29/8), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik resmi meluluskan 286 calon wisudawan. Selain mengadakan sejumlah prosesi akademik, orasi ilmiah juga disampaikan oleh salah satu dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Hutri Agustino, M.Si. Dosen yang juga insiator Sekolah Literasi di Malang Raya ini menyampaikan orasi yang berjudul Gerakan Pemberdayaan Masyarakat berbasis Komunitas di Era Globalisasi. Ia mengatakan bahwa di era sekarang, masyarakat harus jeli mengamati sejumlah perubahan sosial, apakah akan terjebak di fase gombalisasi (doing nothing) atau mampu mengasah diri menuju tahapan globalisasi yang meliputi integrasi, interkoneksi dan kemandirian. (wnd)

×