Senin, 07 Desember 2020 00:42 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
     Tim Pengabdian FISIP UMM pada melakukan serah terima buku kompilasi esai kepada para penulis yang dilaksanakan pada Jumat 26 November 2020 diselenggarakan di LKSA Aisyiyah DAU. Buku ini merupakan hasil pelatihan menulis yang diadakan oleh tim pengabdian FISIP UMM yang diketuai oleh Dr. Fauzik Lendriyono, M.Si.
      Amir Rifa’i, M.Pd.i. – Pengasuh LKSA Aisyiyah DAU yang sekaligus dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan UMM, turut hadir dalam penyerahan buku hasil pelatihan  tersebut. Buku yang dicetak oleh Ismaya Publishing setebal 67 halaman ini terdiri dari 21 judul esai yang ditulis oleh perseorangan maupun tim.
Para peserta memamerkan buku hasil kompilasi dari pelatihan menulis (foto:ist)
    Karena merupakan buku kompilasi, komposisi latar belakang pendidikan para penulis pun sangat variatif. Empat orang masih duduk di tingkat SMP, 12 orang berstatus pelajar SMA, dan lima lainnya sedang menempuh jenjang perguruan tinggi. Hebatnya, sebanyak 19 orang penulis adalah perempuan dan satu diantaranya masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar.
     Pelatihan menulis esai kreatif untuk anak asuh LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Malang Raya bertujuan untuk meningkatan potensi dan kreativitas anak asuh pada bidang sastra. Tim pengusul yang terdiri dari Dr. Fauzik Lendriyono, M.Si., Demeiati Nur Kusumaningrum, M.A. dan Dion Maulana Prasetya, M.Hub.Int. berupaya mensinergikan visi misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait gerakan literasi di Indonesia. Hal ini menjadi amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana para akademisi berkontribusi kepada masyarakat melalui kapasitas keilmuan yang dimiliki.
    Kegiatan menulis esai ini diawali dengan pelatihan dan pendampingan selama satu tahun lebih untuk mengasah bakat dan meningkatkan kemampuan menulis. Para peserta secara intensif diberikan kesempatan untuk mengembangkan gagasan, ide, wawasan, dan kepercayaan diri melalui karya tulis sederhana. Selain itu, “Buku kompilasi esai yang menjadi proyek bersama ini diharapkan memberikan kebanggaan, motivasi berkelanjutan, dan kepercayaan diri untuk meningkatkan kompetensi di masa yang akan datang,” kata Demeiati Nur Kusumaningrum, M.A, perwakilan tim yang hadir pada penyerahan buku tersebut.
Demeiati NK, M.A, perwakilan tim menyerahkan buku secara simbolis (foto:ist)
       Total ada 23 penulis yang lolos hasil seleksi yaitu tiga orang dari PPAM Al Amin Kepanjen, dua orang dari LKSA Aisyiyah Riverside DAU, empat orang dari LKSA Putra Ulil Absar dan yang terbanyak dari LKSA Aisyiyah DAU sebanyak 14 orang. Genre yang dipilih oleh para penulis sangat beragam, mulai dari kehidupan remaja, kritik sosial, maupun pengetahuan umum. Didukung oleh anggota tim teknis,  tim pelaksana membagikan buku dan bingkisan kepada para penulis yang diakhiri dengan sesi foto bersama.
       Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pertama kali pada Jumat 19 April 2019 bertempat di Lab. Kesejahteraan Sosial, Masjid AR. Fachrudin lt. 1 UMM ini mengundang seluruh Panti Muhammadiyah-Aisyiyah di Malang Raya. Sugeng WInarno, kolumnis yang juga dosen Prodi Ilmu Komunikasi didapuk menjadi pelatih pada pelatihan menulis tersebut. Dari poster yang disosialisasikan kepada 12 LKSA di Malang Raya, akhirnya ada lima panti asuhan yang mendaftar mengikuti pelatihan ini. Sayangnya, dari pendaftaran awal delegasi LKSA, terdapat lima orang perwakilan berhalangan hadir ketika hari pelaksanaan pelatihan.
     Dari hasil praktik penulisan, keempat kelompok memilih menulis esai. Tiga kelompok yang berasal dari LKSA Al Amin, Riverside, dan Al Falah sudah mampu mengembangkan kerangka karangan menjadi bentuk artikel opini sederhana. Sedangkan tim yang berasal dari LKSA Ulil Absor, masih berproses sampai membuat kerangka karangan. Meski memiliki progress yang berbeda-beda, namun semua peserta mampu menyelesaikan tulisannya dengan baik.
      Sebagai contoh naskah milik Siti Rofiqoh, Anggun Ria Maghfiroh, dan Winda Setyawati dari PPAM Al-Amin ketika pelatihan tertarik menulis tentang esai “Tangan Kiri itu Juga Baik”. Siti dkk masih belum mampu merangkai sebuah paragraf yang utuh. Sebuah paragraf setidaknya terdapat gagasan utama dan beberapa kalimat pendukung, namun pada naskah Siti dkk paragraf kedua hanya terdiri dari satu kalimat.
     Paragraf ketiga pun terdiri dari poin-poin yang belum menunjukkan gagasan yang utuh. Menjadi hal yang patut diapresiasi, melalui pendampingan justru Siti Rofiqoh mampu menambah satu judul esai baru yaitu “Stop Kekerasan Anak Dalam Bingkai Islami”. Dalam naskah hasil goresannya, tampak bahwa Siti dapat membangun jalan cerita yang lebih naratif dan menyusun paragraf yang menggambarkan keterkaitan gagasan utama dan kalimat-kalimat pendukungnya.
     Berdasarkan hasil pelatihan dan pendampingan, tim mengevaluasi perkembangan kemampuan menulis para peserta. Sejumlah sepuluh peserta menuliskan judul baru untuk karangannya. Topik esai pada saat pelatihan cenderung ditinggalkan. Sebanyak 50% peserta lebih memilih untuk menyusun format baru berbentuk puisi, 40% berbentuk cerpen, dan 10% berupa artikel opini.
     Berdasarkan analisis konten karya, sebesar 50% mampu menyelesaikan tulisannya dan 50% sisanya masih perlu perbaikan dan penyempurnaan. Meskipun demikian, proses pelatihan yang berjalan dalam tiga kali kegiatan ini mampu menghasilkan karya yang menginspirasi dan memotivasi semangat para anak panti. (DNK/wnd).
×