Rabu, 29 April 2020 17:05 WIB    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

           Sejumlah dosen FISIP UMM hari ini mengikuti pelatihan NVivo 12 Plus. Meski masih dalam suasana pandemi, namun semangat para dosen untuk mengupgrade keilmuan tak terbendung. Dengan tetap menjaga physical distancing dan menerapkan protokol pencegahan COVID-19 sesuai standar WHO, pelatihan NVivo 12 Plus hari ini sukses digelar di Selasar Point GKB 1 Lantai 6. Pelatihan di selasar ini relatif aman karena berada di space terbuka dan berjarak cukup.

Taat protokol physical distancing, pelatihan NVivo 12 Plus bersama Salahudin, M.Si, M.PA (foto by: Bu Dyah Estu)

         “NVivo ini memudahkan peneliti untuk mengolah data. Data yang ribuan itu bisa dikelola menjadi temuan menarik dalam waktu relatif singkat,”ungkap Salahudin, M.Si,M.PA, dosen Ilmu Pemerintahan yang menjadi trainer dalam pelatihan NVivo 12 Plus ini. Menurut dosen alumni Khon Kaen University Thailand yang kini sedang menyelesaikan program doktoral di UMY ini, NVivo 12 Plus sudah dapat mendukung pengelolaan data riset metode campuran (kualitatif dan kuantitatif).

Baca juga: SIdang Skripsi Ala FISIP Di Tengah Isu Covid-19

       NVivo memang sebuah aplikasi, ia merupakan alat bantu. Untuk bisa mengolah data dengan aplikasi in syaratnya tentu user harus paham dan biasa melakukan penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif.Sebab pemahaman kita terkait data yang sedang diolah akan menentukan apakah pengelolaan data yang dilakukan menggunakan NVivo benar atau salah. Aplikasi ini awalnya dikembangkan pertama kali oleh Tom Richards di Universitas La Trobe, Melbourne, Australia yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh istrinya, Lyn Richards sebagai aplikasi untuk penelitian ilmu sosial. Pada tahun 1995, kedua pasangan suami istri penemu NVivo tersebut membangun QSR Internasional dan merilis versi pertama NVivo pada tahun 1999.

              Dekan FISIP UMM, Dr.Rinikso Kartono, M.Si, berharap melalui pelatihan ini para dosen bisa berkolaborasi untuk melakukan penelitian khususnya yang terkait Covid-19. “Saya harap kita bisa menjadi bagian dari solusi pandemi ini, kita bisa membuat kolaborasi riset terkait covid-19 dalam sudut pandang ilmu sosial tentunya. Setelah kita belajar aplikasi ini saya harap bisa menjadi sarana yang memudahkan kita menganalisis data,” ujar Rinikso. (wnd)

×