Pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial memang harus menyediakan akses terbuka bagi Perempuan. Hal ini yang menjadi sorotan utama Prof. Dra. Indah Susilowati, M.Sc., Ph.D selaku pembicara pertama dalam sesi II 3RD ICHSOS 2023. Dosen Ekonomi Universitas Diponegoro ini menyebut Social Equality & Social Inclusion di Indonesia yang bermasalah khususnya yang dialami Perempuan. Karena itu diperlukan gender eguality yang merujuk bahwa setiap individu tanpa membedakan jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama dalam kehidupan. Ini berarti pemberdayaan perempuan agar memiliki kemampuan dalam mencari dan memanfaatkan akses ekonomi khususnya menjadi sangat penting. Dalam konteks itu peran akademisi menjadi sangat penting selain untuk melakukan kerja-kerja pemberdayaan pada perempuan juga dapat mendorong terbitnya kebijakan publik yang pro terhadap kepentingan perempuan.
Pembicara saat menyampaikan materi di 3RD ICHSOS 2023. (foto/frd).
Selanjutnya Dr. Uci Yuliati,M.M selaku pembicara ke II menekankan kontribusi Usaha Kecil Menangah (UKM) dalam pertumbuhan ekonomi Masyarakat Indonesia. Dengan mengambil tema “KNOWLEDGE SHARING FOR ACHIEVING SDGs: Managing SME” Dosen Manajemen UMM Malang ini menyebutkan kontribusi UKM dalam menggerakan ekonomi Masyarakat kecil. Mayoritas ekonomi Indonesia digerakan oleh UKM dan telah terbukti menyerap banyak lapangan pekerjaan. Karena itu dukungan pemerintah melalui berbagai macam skema pemberdayaan, insentif modal, kemudahan berusaha dan dukungan lainya menjadi sangat perlu dilakukan. (*/its)
